CALIFORNIA - Sarang lebah menjadi objek yang dikagumi para
peneliti asal Inggris dan China. Mereka menilai saranglebah sebagai bangunan 'cerdas' yang dibuat oleh kawanan
lebah.
Ilmuwan mengungkap bahwa setiap sel lilin dalam saranglebah memiliki segi enam yang sempurna. Bangunan kokoh ini tidak hanya menyediakan kekuatan terkait struktur, tetapi juga cara yang paling cerdas untuk menyimpan madu.
"Berdasarkan dari pemikiran geometris tertentu, lebah tahu bahwa heksagon (segi enam) lebih besar dari persegi dan segi tiga akan menahan lebih banyak madu," tulis ahli ilmu ukur Yunani abad ke-4, Pappus of Alexandria, seperti dilansir Abc, Kamis (18/7/2013).
Tidak hanya ahli ukur Yunani abad ke-4 yang mengungkap kecerdasan lebah pada sarang yang dibuatnya, tetapi juga ilmuwan kontroversial, Charles Darwin, pernah mengungkap bahwa sarang lebah benar-benar sempurna dalam sisi pembuatan (lebah pekerja) dan lilin (wax).
Menurut studi terbaru, bagaimana sarang lebah dengan banyak lubang ini muncul tidak semata-mata muncul dengan bentuk segi enam, melainkan berbentuk lingkaran. Secara perlahan dan bertahap, lubang tersebut membentuk segi enam dengan aliran lilin halus, yang berubah menjadi material semi cair oleh panas dari lebah pekerja.
Ilmuwan di Inggris dan China, yang dipimpin oleh Bhushan Karihaloo dari Cardiff University meliha apa yang terjadi setelah serpihan lilin yang ditarik dari tubuh lebah pencari makanan oleh lebah spesialis. Lebah spesialis ini ditugaskan membangun sarang lebah.
Bekerja dengan keras, lebah ini beroperasi secara berdampingan dalam tabung melingkar yang berlawanan dan saling berdekatan. Pada suhu sekira 45 derajat Celcius, lilin mulai mengalir perlahan menjadi material elastis atau cairan kental.
Pada sebuah tahapan tertentu, dinding sel terus menggeliat. Pada akhirnya, dinding sel sebelah melebur dan menjadi lurus, membentuk segi enam yang sempurna. "Kita tidak bisa mengabaikan, kita tidak bisa tidak mengagumi peran yang dimainkan oleh lebah dalam proses ini dengan pemanasan, meremas dan penipisan lilin," jelas peneliti dalam studi yang diterbitkan di Journal of Royal Society Interface. (fmh-okezone.com)
Ilmuwan mengungkap bahwa setiap sel lilin dalam saranglebah memiliki segi enam yang sempurna. Bangunan kokoh ini tidak hanya menyediakan kekuatan terkait struktur, tetapi juga cara yang paling cerdas untuk menyimpan madu.
"Berdasarkan dari pemikiran geometris tertentu, lebah tahu bahwa heksagon (segi enam) lebih besar dari persegi dan segi tiga akan menahan lebih banyak madu," tulis ahli ilmu ukur Yunani abad ke-4, Pappus of Alexandria, seperti dilansir Abc, Kamis (18/7/2013).
Tidak hanya ahli ukur Yunani abad ke-4 yang mengungkap kecerdasan lebah pada sarang yang dibuatnya, tetapi juga ilmuwan kontroversial, Charles Darwin, pernah mengungkap bahwa sarang lebah benar-benar sempurna dalam sisi pembuatan (lebah pekerja) dan lilin (wax).
Menurut studi terbaru, bagaimana sarang lebah dengan banyak lubang ini muncul tidak semata-mata muncul dengan bentuk segi enam, melainkan berbentuk lingkaran. Secara perlahan dan bertahap, lubang tersebut membentuk segi enam dengan aliran lilin halus, yang berubah menjadi material semi cair oleh panas dari lebah pekerja.
Ilmuwan di Inggris dan China, yang dipimpin oleh Bhushan Karihaloo dari Cardiff University meliha apa yang terjadi setelah serpihan lilin yang ditarik dari tubuh lebah pencari makanan oleh lebah spesialis. Lebah spesialis ini ditugaskan membangun sarang lebah.
Bekerja dengan keras, lebah ini beroperasi secara berdampingan dalam tabung melingkar yang berlawanan dan saling berdekatan. Pada suhu sekira 45 derajat Celcius, lilin mulai mengalir perlahan menjadi material elastis atau cairan kental.
Pada sebuah tahapan tertentu, dinding sel terus menggeliat. Pada akhirnya, dinding sel sebelah melebur dan menjadi lurus, membentuk segi enam yang sempurna. "Kita tidak bisa mengabaikan, kita tidak bisa tidak mengagumi peran yang dimainkan oleh lebah dalam proses ini dengan pemanasan, meremas dan penipisan lilin," jelas peneliti dalam studi yang diterbitkan di Journal of Royal Society Interface. (fmh-okezone.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar