Minggu, 10 November 2013

Madu Yang Multiguna (1)

BERBAGAI kelebihan madu sebagai makanan bergizi tinggi sudah diketahui sejak zaman Mesir maupun Yunani kuno. Zaman Mesir kuno, larutan madu bukan hanya sebagai sumber makanan, tetapi juga pengawet yang luar biasa; dari daging binatang buruan untuk persediaan konsumsi sampai mumifikasi jenazah yang tahan ribuan tahun

Madu dihasilkan oleh lebah madu. Dalam satu koloni lebah madu, terdapat seekor lebah ratu, beberapa ratus lebah jantan, dan lebah pekerja yang bisa mencapai 100.000 ekor. Ukuran lebah ratu dua kali lebih panjang dan 2,8 kali lebih berat dari lebah pekerja. Tugasnya hanya menghasilkan telur dengan jumlah 1.000-2.000 butir. Telur yang dibuahi setelah lebah ratu kawin dengan lebah jantan menghasilkan lebah pekerja dan kadang lebah ratu baru. Bila dalam satu koloni ada dua lebah ratu, maka yang satu akan meninggalkan koloni dengan pengikutnya.

Sementara telur yang tidak dibuahi menghasilkan lebah jantan. Tugas lebah jantan hanya mengawini lebah ratu. Karena itu, umurnya pun pendek, hanya tiga bulan.

Tugas utama lebah pekerja adalah mengumpulkan nektar atau tepung sari untuk membuat madu. Tugas ini amat menakjubkan, karena mereka bisa mencari bahan madu dari bunga mekar yang jaraknya dari sarang bisa beberapa kilometer. Dalam keadaan tanpa muatan, seekor lebah bisa terbang dengan kecepatan 65 kilometer per jam. Bila tengah membawa nektar, kecepatannya tinggal 30 kilometer per jam.

Untuk membuat 100 gram madu, lebah harus mendatangi tidak kurang dari satu juta tangkai bunga. Nektar diangkut dalam kantung tepung di kakinya. Di dalam sarang, nektar diolah menjadi madu, lilin, dan royal jelly yang menjadi makanan utama lebah ratu. Umumnya satu sarang menghasilkan sekitar 150 kilogram madu setiap musim.

Peternakan lebah madu seperti di Australia yang sudah maju, juga menanam bunga-bunga sumber nektar sebagaimana halnya peternak sapi menyediakan hijauan sumber pakannya. Tidak mengherankan pula bila madu yang dihasilkan juga berbeda-beda, tergantung sumber nektarnya. Ada madu apel, madu pir, madu anggur, dan sebagainya.

Di Indonesia, meski tidak sesempurna di negara maju, sebenarnya juga punya beberapa jenis madu. Ada madu sumbawa yang nektarnya berasal dari hutan kawasan Pulau Sumbawa, madu kalimantan atau madu lampung, dengan warna, bau, dan rasa yang berbeda. (bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar