BERBAGAI kelebihan madu
sebagai makanan bergizi tinggi sudah diketahui sejak zaman Mesir maupun Yunani
kuno. Zaman Mesir kuno, larutan madu bukan hanya sebagai sumber makanan, tetapi
juga pengawet yang luar biasa; dari daging binatang buruan untuk persediaan
konsumsi sampai mumifikasi jenazah yang tahan ribuan tahun
Madu dihasilkan oleh lebah madu. Dalam satu koloni lebah madu, terdapat seekor
lebah ratu, beberapa ratus lebah jantan, dan lebah pekerja yang bisa mencapai
100.000 ekor. Ukuran lebah ratu dua kali lebih panjang dan 2,8 kali lebih berat
dari lebah pekerja. Tugasnya hanya menghasilkan telur dengan jumlah 1.000-2.000
butir. Telur yang dibuahi setelah lebah ratu kawin dengan lebah jantan
menghasilkan lebah pekerja dan kadang lebah ratu baru. Bila dalam satu koloni
ada dua lebah ratu, maka yang satu akan meninggalkan koloni dengan
pengikutnya.
Sementara telur yang tidak dibuahi menghasilkan lebah jantan. Tugas lebah
jantan hanya mengawini lebah ratu. Karena itu, umurnya pun pendek, hanya tiga
bulan.
Tugas utama lebah pekerja adalah mengumpulkan nektar atau tepung sari untuk
membuat madu. Tugas ini amat menakjubkan, karena mereka bisa mencari bahan madu
dari bunga mekar yang jaraknya dari sarang bisa beberapa kilometer. Dalam
keadaan tanpa muatan, seekor lebah bisa terbang dengan kecepatan 65 kilometer
per jam. Bila tengah membawa nektar, kecepatannya tinggal 30 kilometer per
jam.
Untuk membuat 100 gram madu, lebah harus mendatangi tidak kurang dari satu juta
tangkai bunga. Nektar diangkut dalam kantung tepung di kakinya. Di dalam
sarang, nektar diolah menjadi madu, lilin, dan royal jelly yang menjadi makanan
utama lebah ratu. Umumnya satu sarang menghasilkan sekitar 150 kilogram madu
setiap musim.
Peternakan lebah madu seperti di Australia yang sudah maju, juga menanam
bunga-bunga sumber nektar sebagaimana halnya peternak sapi menyediakan hijauan
sumber pakannya. Tidak mengherankan pula bila madu yang dihasilkan juga
berbeda-beda, tergantung sumber nektarnya. Ada madu apel, madu pir, madu anggur,
dan sebagainya.
Di Indonesia, meski tidak sesempurna di negara maju, sebenarnya juga punya
beberapa jenis madu. Ada madu sumbawa yang nektarnya berasal dari hutan kawasan
Pulau Sumbawa, madu kalimantan atau madu lampung, dengan warna, bau, dan rasa
yang berbeda. (bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar